Bab 2
”Ada pesan dari Keluarga York.” Harvey bersedih sebentar.
Keluarga York sangat berpengaruh di South Light. Awalnya, Harvey telah menjadi penerus resmi.
Tetapi, tiga tahun lalu, keluarganya menuduhnya dan menyangka dia menggelapkan uang dana perusahaan. Karena itu, identitasnya sebagai penerus dihapuskan.
Seluruh anggota keluarga York sependapat dan Harvey telah dikeluarkan dari keluarga secepatnya.
Ketika dia meninggalkan keluarga York tiga tahun lalu, dia tidak memiliki uang sama sekali. Tamparan itu sangat membuatnya trauma, dan dia sakit parah saat itu, untungnya, Nenek Zimmer sangat baik mengajaknya tinggal bersama keluarga Zimmer. Dia bahkan menjadikannya cucu menantunya, jadi dia tidak perlu meninggal tragis di jalan.
Namun, walaupun dia menikah dengan Mandy setelah tiga tahun, pernikahan mereka hanya status, tidak berjalan baik di kenyataan.
Jika keluarga Zimmer tidak mempertahankan reputasi, Harvey tidak akan tidur di ruang kerja.
Sudah tiga tahun penuh. Harvey mengira dia akan terbiasa dengan kehidupan itu. Faktanya, dia tidak lebih dari menantu yang dipungut keluarga Zimmer.
Ada hal lain lagi yang membuat Harvey merasakan luka yang mengerikan. Walaupun Mandy selalu bicara tegas dan terus terang padanya. Dia terlalu cantik dan spesial. Setelah tiga tahun bersamanya, Harvey sadar dia cinta mati pada Mandy.
Saat dia sedang memikirkannya, ada pesan datang di teleponnya.
“Pak, aku mohon padamu. Tolong kami! Bukankah kau membeli saham tambang emas tiga tahun lalu? Akhir-akhir ini, seseorang telah memperhatikan adanya pergerakan meningkatnya jumlah emas di saham tersebut. Sekarang, harga saham itu meningkat drastis!”
“Sekarang, dana perusahaan telah dipotong dan kami membutuhkan pertolonganmu segera. Jika tidak, keluarga ini akan hancur!”
Harvey sangat bingung.
Dia termenung. Selama tahun itu, dia memang menaruh investasi jutaan dolar di tambang emas. Itu juga yang menjadi sebab dia dituduh menyelundupkan dana perusahaan dan diusir dari keluarga.
Belum juga tiga tahun, dan mereka mengetahui bahwa tambang emas tersebut telah dimuat oleh banyak jumlah emas dan bahkan jumlahnya mampu menaikkan harga sahamnya.
Selanjutnya, Harvey segera mengambil kartu bank hitam.
Kartu tersebut telah diabaikan selama ini. Kartu itu adalah kartu yang menandakan keistimewaan status seseorang di seluruh dunia. Telah diketahui bahwa siapapun yang memiliki kartu itu, akan mendapatkan apapun yang mereka inginkan dimanapun mereka berada.
Kemudian dia segera menelepon layanan pelanggan 24 jam. Dia mendengar suara wanita yang manis menjawab teleponnya. “Tuan York, apa kabar? Apa ada yang bisa kami bantu?”
“Tolong bantu aku mengecek saldo di rekeningku.”
“Baik, dengan senang hati. Harap tunggu sebentar, Pak” ucapnya sopan. Kemudian, suaranya muncul dengan nada kaget dan grogi. “Pak York... saldo anda meningkat banyak sekali dan dikarenakan akun anda telah terkunci lama demi keamanan, saya tidak ada wewenang untuk mengeceknya. Saya akan mengajukannya segera. Boleh saya telepon anda kembali nanti?”
“Iya tentu.” Harvey menutup teleponnya.
‘Jumlah uangnya sangat banyak yang membuat akun ini terkunci demi keamanan.’
Dia tertawa lantang. Siapa sangka, dia hanya iseng mengambil sepuluh juta dolar dan menginvestasikannya tanpa ada harapan apapun. Dia tidak pernah menyangka investasi itu bisa mengagetkannya seperti ini. Harvey bahkan tidak mengetahui seberapa banyak uang yang dia miliki.
***
Harvey pulang dengan santai. Ketika dia sampai rumah, Mandy telah sampai terlebih dahulu.
Di sisi lain, ada dua orang wanita di ruang tamu. Dari kejauhan, dia bisa melihat satu dari mereka berperangai menawan dan seksi, yang satunya sangat imut dan manis. Selanjutnya, Mandy yang sangat cantik dan spesial.
Mereka adalah dua sahabat Mandy. Si wanita seksi tadi bernama Cecilia Zachary dan yang imut bernama Angel Quinn.
Mereka bertiga tidak menggubris Harvey yang memasuki ruang tamu itu.
Angel yang sedang duduk di samping hanya menghela nafas. Lalu dia berkata, “Mandy, mari bicarakan hal serius. Aku mendengar bahwa perusahaanmu memiliki masalah?”
Mandy mengusap dahinya. Lalu menjawab, “Ya. Beberapa hari lalu, perusahaanku menghadapi masalah pendanaan. Sekarang kami sedang butuh lima juta dolar. Jika aku tidak segera mendapatkannya, aku khawatir sepertinya perusahaanku...”
Angel menghela nafasnya dan berkata, “Tapi Mandy, tidaklah mudah mendapatkan uang sebesar lima juta dolar di waktu yang singkat.”
Si wanita seksi—Cecilia yang sedang duduk di sampingnya mengangguk.
Mandy melihat reaksi mereka dan dia menyadari tidak ada pertolongan untuknya, lalu dia terdiam malu. Lalu dia melihat Harvey berdiri di sana, dia tidak dapat mengelak untuk menatapnya. Dia menegur, “Harvey, sejak kapan kau punya hak untuk berdiri di sana dan menguping percakapan yang seserius ini? Pergilah dan cuci baju! Dan ingat, cuci dengan tangan dan air hangat. Jika ada baju yang luntur, aku pastikan kau akan tidur di lorong malam ini!”
Dia bergegas untuk mencuci baju lalu tetiba ada telepon berdering. Tidak disangka, itu adalah telepon dari layanan pelanggan bank kartu hitam miliknya.
Harvey menjawab telepon dan mendengar suara wanita operator tadi. “Tuan York, setelah mengecek akun anda, kami menyimpulkan bahwa seluruh harta anda ditahan di akun luar negeri. Jika kami gali lagi lebih dalam, kami mungkin menerobos privasi anda. Kami menyarankan anda untuk menelepon kami jika sedang luang. Lalu, kami akan mengirim seseorang untuk segera mengundang anda ke Kantor Pusat Niumhi, sehingga anda dapat mengecek akun anda sendiri. Apa anda setuju?”
Harvey bergumam, “Baiklah, tapi, kenapa aku harus sesulit ini hanya untuk mengecek akun luar negeriku?”
Seketika telepon ditutup setelah dia menanyakannya.
“Mandy, suamimu memang sangat lucu.” Angel tidak dapat menahan tawanya. “Dia ingin mengecek uangnya di bank di akun luar negeri. Apa dia terlalu banyak nonton acara TV? Apa dia bahkan tahu apa itu akun luar negeri?”.
Mendengar itu, Mandy tertawa juga. Lalu berkata, “Dia mungkin menguping ketika aku berbicara di telepon dengan ayah beberapa hari lalu. Apa dia mengira semua akun bank disebut akun luar negeri? Tapi aku terkadang memberinya seratus dolar untuk uang sakunya, sepertinya dia menyimpannya.”
“Mandy, kau sangat beruntung memiliki pasangan sepertinya. Dia sangat hemat!” Cecilia tersenyum. Sebenarnya, mereka merasa hal itu sangat lucu.
Saat itu, Harvey menjadi sangat cemas dan terburu-buru menuju Mandy. Dia berkata ke istrinya dengan serius, “Sayang, apa perusahaanmu membutuhkan lima juta dolar? Kenapa.. kau tidak biarkan aku menolongmu?”
Cecilia tertawa terbahak-bahak. Dia memang seksi, sehingga dia bergerak begitu luwes dan menggoda, dia terlihat enerjik dan menawan. Lalu, dia menatap Harvey dan berkata, “Harvey, apa kau bahkan tahu seberapa banyak uang lima juta dolar itu? Jangan tertukar dengan lima ratus dolarmu. Bahkan jika kau menabungnya seratus dolar dari uang sakumu, bagaimana bisa kau punya sebanyak lima juta dolar?”
Harvey mencibir, “Bagaimana jika aku bisa memilikinya?”
Cecilia mengejek, “Jika kau bisa mengambil sebanyak lima juta dolar, aku akan bersujud kepadamu dan menganggapmu sebagai ayahku!” Dia melepas tawa ejekannya.
“Benarkah begitu?” Harvey tersenyum. Kemudian dia menegaskan, “Kalau begitu ingatlah atas ucapanmu tadi. Jangan ingkari janjimu.”
Mandy mengusut dahinya di samping mereka. Lalu dia melambaikan tangannya mengusir Harvey, “Sudahlah, cukup. Pergilah dan jangan pernah ada khayalan lagi lebih dari ini. Memalukan.”
Harvey berucap lembut, “Baiklah..” Dia sama sekali tidak membela diri.
***
Malam itu, Harvey masih tidur di ruang kerja. Dia sungguh tidak percaya atas berita baik yang didengarnya tiba-tiba.
“Ini benar-benar bukan mimpi!” Harvey tidak dapat mempercayai semua yang terjadi dan menepuk-nepuk wajahnya. “Aku diharuskan ke bank besok hanya untuk mengecek seberapa banyak uang yang kumiliki.”
Dia sama sekali tidak tertidur lelap. Keesokan harinya, Harvey menancap gas sepeda listriknya di pagi buta. Dia terkejut, seseorang telah mengisi baterai sepedanya. Kemudian dia berpikir pastilah Mandy yang melakukannya untuknya. Selain Mandy, tidak ada anggota Keluarga Zimmer yang baik hati padanya.
Setelah mengatur baterainya, Harvey bersiap ke bank.
“Harvey, mau ke mana kau pagi buta begini?” Dari balkon lantai tiga, dia melihat gadis muda yang sedang mengenakan set piyama cantik. Wajahnya mirip dengan Mandy. Saat itu, sang gadis melihat Harvey tak ramah. Dia adalah Xynthia.
“Hai, dik, selamat pagi.“ sapa Harvey dengan sopan.
“Aku bukan adikmu! Bagaimana bisa kakakku menikahi lelaki tidak berguna sepertimu? Jika itu aku, aku pasti akan mencekikmu sampai mati di malam pernikahan!”
Xynthia tampak dingin. Dia dengan enaknya melempar dokumen dari atas balkon ke bawah, arah Harvey, “Kakakku lupa membawa dokumen ini untuk rapatnya. Berikan itu padanya, jika terlambat, kau tahu apa yang akan terjadi padamu!”
Tak dipungkiri, walaupun Xynthia seorang anak gadis SMA yang tak ramah, dia tetap memiliki gen baik dari keluarga Zimmer. Dia memiliki pinggul langsing dengan kaki ramping. Dia sungguh sungguh cantik menawan.
Harvey mengambil folder dokumennya yang terjatuh ke tanah. Selama menikah dengan Mandy tiga tahun ini, dia tidak pernah mengizinkan Harvey mendatanginya ke perusahaan karena takut dia mempermalukannya. Sekarang adiknya meminta dia mengirimkan dokumen. Apa ini mimpi?
“Pergilah cepat!” Melihat Harvey termenung, Xynthia sangat jengkel. Kakak ipar orang-orang lain berpenampilan tinggi dan tampan. Beberapa dari mereka bahkan sangat gagah dan berkelas. Tetapi mengapa kakak iparnya sangat culun dan tidak memiliki kelebihan? Dia bahkan tidak bisa memandangnya.
Terlebih lagi, dia tidak setuju untuk bercerai. Memangnya dia pikir, dia siapa?
BAB SELANJUTNYA